INI CARA PASANG ATAP BITUMEN ASPAL

sebelum mengetahui cara pasang atap bitumen aspal terlebih dahulu mengenal karakteristik lembaran gentengnya. Lembaran atap bitumen aspal / atap sirap / genteng bitumen memiliki dimensi 100×33 dengan ketebalan 3 mm dan bentuk seperti karpet. Bahan ini hanya dapat dipasang di atas dasar lembaran Multiplex atau GRC. Sebelum memasang bahan ini, Anda harus memasang lembaran Multiplex/GRC terlebih dahulu sebagai alasnya. Multipleks harus ditempatkan di atas RENG, dengan sekrup yang menghubungkannya secara vertikal ke bawah. Jarak antara reng tidak lebih dari 40,5 sentimeter apabila memakai alas triplek tebal 9 mm.
Standar tebal multiplek 9 mm, bisa juga menggunakan yang lebih tebal seperti 12 mm hingga maksimal 20 mm.
Tebalnya Multiplek juga menentukan jarak rengnya. maksimal jarak Reng 60,5 cm dari as ke as Reng.
Kenapa begitu ?
Hal ini untuk menghindari agar Multiplek tidak melengkung dan bergelombang akibat Beban genteng dan underlayer.
Multipleks yang terpasang dipaling bawah harus dimajukan 10 cm dari papan lisplank. Fungsinya supaya air hujan tidak jatuh merembes kedalam plafon. Tetapi pada kondisi tertentu, Multiplek / GRC bisa di pasang rata Lisplank, tetapi harus dipasang flashing L di pertemuan Multi/ GRC dengan Lisplank.
Flashing berbentuk U dipasang untuk melindungi multiplek paling bawah dari tetesan air hujan dan Flashing berbentuk Z digunakan saat multipleks bertemu dengan dinding sopi-sopi. Sebelum merancang suatu produk, pemasangan yang tepat dan bersih diperlukan untuk memenuhi spesifikasi pabrikan.


PASANG UNDERLAYER MEMBRAN ATAP BITUMEN ASPAL
Setelah Multipleks terpasang, kemudian dipasang pelapis Underlayer berbentuk Roll ( ukuran 1 Rol nya 1 m x 20 m). Dipasang dengan cara di gelar diatas Multipleks dengan fungsinya mencegah kelembapan dilapisan atas multipleks akibat pengembunan, sehingga multiplek tetap kering.
Menentukan jenis Underlayer yang dibutuhkan haruslah diperhatikan kemiringan atap. Ketika sudut atap melebihi 15° sampai 90°, maka Underlayer yang dipakai adalah yang jenis membran Full lem. Cara pasangnya dengan di paku.
Untuk kemiringan 1 derajat sampai 15 derajat dipasang Underlayer jenis MEMBRAN BAKAR dengan ketebalan minimal 2 mm. capa pasang membran torching ke Multiplek /GRC dengan dibakar dibagian bawah membran (overlap 10 cm antar membran bakar). Pemasangan genteng ke membran dengan cara membran dibakar dibagian atasnya, kemudian setelah aspal membran lumer kemudian genteng dipasang dibagian atasnya.
Pemasangan harus tepat dan rapi sesuai dengan persyaratan pabrikan dan desain yang telah direncanakan sebelumnya.


PEMBUATAN DAN PEMASANGAN STARTER
Setelah underlayment membran terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan awalan sirap aspal bernama Starter. Bahan yang digunakan untuk starter juga sirap aspal itu sendiri. Pasang secara horizontal di sepanjang keliling penutup atap. Fungsi starter adalah untuk menutupi celah antara bilah sirap aspal yang terlihat dari bawah dan juga meluruskan sirap aspal. Untuk memasang Shingle Bitumen, Shingle film pelindung HDPE harus dilepas terlebih dahulu dari setiap lembar.
Untuk atap dengan kemiringan lebih besar dari 15 derajat, starter di paku. Paku harus dipasang langsung di atas nat/parit pada setiap lempengan sirap dengan minimal 4 paku per lembar. Untuk kemiringan atap 1 derajat hingga 5 derajat, starter dipasang pada permukaan membran bakar yang telah dipanaskan sebelumnya. Pemasangan harus tepat dan rapi sesuai kebutuhan pabrikan dan desain yang telah direncanakan sebelumnya.

PEMASANGAN ATAP BITUMEN ASPAL
Setelah starter dipasang, mulailah dengan baris horizontal bawah dan lanjutkan ke atas untuk memasang sirap aspal. Babak kedua dimulai dengan pemasangan sirap aspal yang tumpang tindih dengan starter. Untuk atap dengan kemiringan lebih besar dari 15 derajat, sirap aspal di paku. Paku harus dipasang tepat di atas nat/parit pada setiap sirap aspal dengan minimal 4 paku per lembar. Untuk kemiringan atap 1 derajat sampai 5 derajat, aplikasikan sirap aspal pada permukaan membran yang telah dibakar sebelumnya. Pemasangan harus tepat dan rapi sesuai kebutuhan pabrikan dan desain yang telah direncanakan sebelumnya.